Senin, 14 Maret 2011

dan Prawira

pagi.

bocah lelaki sembilan tahun itu memandangiku.

prawira namanya. dia begitu berkabut. seperti senja yang mencoba melepas surya. redup. membuat sesak.

prawira namanya. dia duduk manis di samping rel kereta api.

dan prawira, hanya sekaleng kabut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar